I.
Pengertian
stress
Stres merupakan fenomena psikofisik
yang manusiawi, dialami oleh setiaporang dengan tidak mengenal jenis kelamin,
usia, kedudukan, jabatan, atau status sosial. Stres dapat memberikan pengaruh
positif dan negatif terhadap individu. Positifnya adalah mendorong individu
untuk melakukan sesuatu, membangkitkan kesadaran, dan menghasilkan pengalaman
baru. Negatifnya adalah menimbulkan rasa tidak percaya diri, penolakan, marah,
depresi, yang memicu munculnya penyakit seperti sakit kepala, sakit perut,
insomnia, tekanan darah tinggi, atau stroke.
II.
Faktor
– faktor yang menimbulkan stress
a. Kepribadian
·
Introvert dan ekstrover
Introvert adalah orang-orang yang
tidak suka bergaul, sementara extrovert selalu dikelilingi teman. Sebenarnya,
Orang introvert juga menyukai bersosialisasi dan situasi sosial. Mereka juga
menyukai keramaian. Hanya saja, mereka sering kali butuh untuk
"meng-charge" diri mereka setelah "lelah" bersosialisasi
atau dalam suasana sosial. Mereka selalu butuh waktu untuk menyendiri, menyepi,
ini adalah suatu kebutuhan, bagaikan makanan yang memberi kekuatan kepada si
introvert.
Sebaliknya, si extrovert tidak
pernah lelah bila berada bersama orang lain. Dia selalu ingin tampil, berbicara
dan bersosialisasi justru adalah batere baginya. Dia bisa duduk diam melakukan
suatu pekerjaan "serius" tetapi cepat stress dan bosan, tetapi ketika
dia tampil di atas panggung, di mimbar, di ruang presentasi, semua itu memberinya
energy. Dia akan selalu ingin mengadakan kontak sosial dengan manusia lain.
b. Flexible
dan Rigid
Orang yang fleksibel adalah orang
yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yg masih asing baginya,
sedangkan rigid bisa diartikan dengan kaku, tipikal orang seperti ini susah
sekali menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya bisa karena adanya kekangan sehingga mereka tidak dapat
mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat.
c. Over
activity
Orang yang sikapnya berlebihan dalam
bersikap yang tidak sewajarnya orang lain lakukan.
·
Kecakapan
Adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mau dan berani menghadapi problematika hidup dan kehidupan
secara wajar tanpa merasa tertekan kemudain secara produktif dan kreatif
mencari serta menemukan solusi , sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
·
Nilai dan Kebutuhan
ü Sosialisasi
à
proses penanaman kebiasaan, nilai-nilai, dan aturan dari satu generasi ke
generasi lainnya dalam kehidupan suatu masyarakat, mengajarkan peran-peran yang
harus dijalankan oleh individu dalam menjalani kehidupannya di tengah-tengah
kehidupan bermasyarakat.
ü Adaptasi
à
penyesuaian diri, seseorang harus bisa menyesuaikan dirinya terhadap
lingkungannya dalam bentuk tingkah laku
ü Internalisasi
ànorma-norma
seseorang yang menginternasilasikan norma-norma tersebut.
III.
Reaksi
stress = flight or fight
Reaksi stress seringkali terjadi
dengan berbagai bentuk perilaku, misalnya susah tidur, konsentrasi buruk, sifat
lekas marah kalau manusia tersebut tidak bisa menyikapi stress akan terjadi
stress negatif. sebagai pribadi yang sehat, harus bisa menyikapi dengan
menyelesaikan masalahnya.
IV.
Tekhnik
Penenangan pikiran
1. hindari
kegiatan berkhayal
2. meditasi
3. neuromuscular
4. autogenic
stress
negative : beban pikiran, tekanan mental, panic
stress
positif : mendorong orang untuk membangkitkan kesadaran dan menghasilkan
pengalaman baru
Ø pengalaman
stress negative
suatu hari dosen ngasih tugas yang
harus di kerjakan online di salah satu situs dari fasilitas kampus, tiba-tiba
akun punya saya tidak bisa di buka padahal mahasiswa yang lain bisa di buka,
sedangkan nilai matakuliah tergantung sama tugas yang harus di kerjakan lewat
situs akun itu. Mulai saya mengalami gejala stress berupa panik yang tidak tahu
harus berbuat apa dan mental saya tidak
karuan yang mengakibatkan saya terus menyalahkan pihak kampus.
Ø Pengalaman
stress positif
Awalnya menjadi mahasiswa itu
sangat menyenangkan tapi waktu demi waktu lebih banyak kesulitan dari kebiasaan
sekolah, karena belum terbiasa saya mengalami stress yang berdampak ingin
berhenti kuliah, salah satu teman tidak setuju dengan pikiran saya lalu teman
saya selalu kasih dorongan motivasi untuk semangat buat kuliah sampai kelar,
karena teman saya setia kasih dorongan-dorongan yang positif akhirnya saya
termotivasi lagi buat kuliah dan terus bertahan sampai memakai toga dan
mempunyai gelar.
Daftar Isi
http://www.anneahira.com/psikologi-stres.htm