Senin, 05 Mei 2014

PSIKOLOGI TERAPI



PERBEDAAN ANTARA KONSELING DAN PSIKOTERAPI
 
Pada dasarnya antara konseling dan psikoterapi dalam hal tujuan sama-sama ingin membantu agar klien dapat menemukan permasalahan untuk kemudian dapat dipecahkan bersama-sama, namun semua itu hanya dapat terlaksana dengan baik manakala klien dapat membuka diri dan mau diajak kerjasama.
Dan adapun perbedaannya lebih kepada pendekatan dan cara penanganannya, dimana konselor sebagai mitra yang dapat memberikan masukkan dan membantu untuk memunculkan suatu permasalahan yang dirasakan klien baik masalah yang disadari maupun yang tidak disadari, sedangkan  psikoterapis selain menggunakan tehnik konseling ia juga menggunakan therapy yang sifatnya lebih kepada perubahan pada prilaku yang sangat substanstib. Selain itu paradigma yang selalu ditekankan adalah adanya rasa kepercayaan yang selalu mesti dilakukan psikoterapis buat menumbuhkan optimism pada diri klien.
Menurut Wolberg (dalam, gunarsa 2007) psikoterapi adalah sebagai bentuk perawatan atau perlakuan, treatment terhadap masalah yang timbul yang asalnya dari faktor emosi pada mana seorang yang terlatih dengan terencana mengadakan hubungan professional dengan fasien dengan tujuan memindahkan, mengubah sesuatu simton dan mencegah agar simtom tidak muncul pada seorang yang terganggu pola perilakunya, untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi  secara lebih positif. Perumusan  Wolberg ini mempergunakan perkataan perawatan  (treatment) karena sedikit banyak terpengaruh oleh kata terapi pada psikoterapi yang dalam dunia kedokteran  tentu lebih jelas artinya, yakni tindakan pengobatan dalam rangka menyembuhkan pasien dan dengan sendirinya antara lain mempergunakan obat  untuk merawat atau menyembuhkan  pasien dan dengan sendirinya antara lain mempergunakan obat untuk merawat atau menyembuhkan seseorang dengan kelainan kepribadian  atau kelainan jiwa. Kecuali itu Wolberg menekankan adanya faktor emosi yang menjadi penyebab timbulnya perubahan dan persoalan perilaku pada seseorang, yakni sesuatu yang mendalam dan terletak jauh di dalam diri seseorang.
Eysenck (dalam, gunarsa 2007) merumuskan psikoterapi dalam beberapa ciri yakni :
1.      Hubungan atar perorangan yang berlangsung lama.
2.      Melibatkan seorang yang terlatuh.
3.      Adanya ketidak puasan pada diri klien tentang sesuatu yang emosional atau penyesuaian diri.
4.      Pemakaian metode psikologi.
5.      Aktivitas yang mendasarkan pada teori tentang kelainan mental.
6.      Melalui hubungan yang di lakukan, bertujuan memperbaiki ketidak puasannya terhadap dirisendiri.
Perumusan oleh Eysenck ini juga menunjukan ada faktor yang mendalam, yakni faktor emosi dan karena itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menanganinya dan memerlukan landasan teori yang mantap mengenai kelainan mental, juga mengenai hambatan atau gangguan perilaku. Bahwa psikoterapi membutuhkan waktu lebih lama. 
Sedangkan  menurut Sukardi (2000), konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahilan dan yang didasari atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep din dan kepercayaan diri sendiri dalam memperhaiki tingkah lakunya pada saat kini dan mungkin pada masa yang akan datang.  Selain itu Prayitno (2004), mendefinisikan konseling adalah bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien dalam rangka pengentasan masalah klien. Dalam suasana tatap muka yang dilaksanakan interaksi langsung antara konselor dengan klien. Pembahasan masalah tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang klien (bahkan sangat penting yang boleh jadi menyangkut rahasia pribadi klien), bersifat meluas meliputi berbagai segi yang menyangkut permasalahan klien, namun juga bersifat spesifik mengarah pengentasan masalah klien. Dapat disimpulkan, pengertian konseling adalah bantuan secara professional yang diberikan oleh konselor kepada klien secara tatap muka empat mata yang dilaksanakan interaksi secara langsung dalam rangka memperoleh pemahaman diri yang lebih balk, kemampuan mengontrol diri, dan mengarahkan din untuk dimanfaatkan olehnya dalam rangka pemecahan masalah dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Pembahasan masalah yang dimaksud bersifat mendalam yang menyangkut hal-hal penting tentang kilen, bersifat luas meliputi berbagai segi permasalahan klien, serta bersifat spesifik mengarah pada pengentasan masalah klien yang urgen.
Adanya batas yang kurang tajam antara konseling dan psikoterapi sehingga sering mengaburkan, di kemukakan oleh Hahn (dalam, gunarsa 2007). Dan English & English. Namun ahli-ahli laintetatp berusaha menunjukan perbedaan antara kegiatan konseling dan kegiatan psikoterapi baik untuk kepentinganprofesi maupun ilmiah.
A      Mengenai Tujuan
Konseling bertujuan untuk membantu seseorang dalam mengahadapi tugas-tugas perkebangan agar bisa berlangsung lancar, misalnya, remaj yang dibantu dalam mengahadapi masalah mengenai kehidupan seksnya, masalah kebebasan yang di tuntut dari orangtua masalah pekerjaan yang sebaiknya diambil. Konseling berhubungan dengan rencana jangka panjang yang bersangkut paut  dengan pendidikan dan pekerjaan atau jabatan sesorang serta  pencegahan terhadap munculnya gangguandalam bidang kesejahteraan mental
Sedangkan psikoterapi terlebih dahulu mengani penyimpanganyang merusak dan baru kemudian menangani  usaha pecegahan nya.psikoterapi  berhubungan dengan tujuan penyembuhan.
Konseling berhubungan  dengan penggunaan sumber yang ada sedangkan psikoterapi berhubungan dengan prubahan kepribadian dan akhirnya
B       Mengenai klien, konselor, dan penyelenggaranya
Telah banyak usaha dilakukan untuk membedakan konseling dengan psikoterapi dari sudut klien itu sendiri. Secara tradisional mudah membedakannya keduanya, karena pada konseling, konselor mengahdapi yang normal. Sebaliknya pada psikoterapi menghadapi klien atau pasien yang mengalami neurosis atau psikosis. Karena itu bagi Patterson maupun Pallone (dalam)  mengatakan bahwa konseling diberikan kepada seseorang sebagai klien, sedangkan psikoterapi kepada seseorang sebagai pasien.
C      Mengenai metode
Perbedaan diantara keduanya tidaklah teralu besar, demikian di ucapkan oleh Patterson (dalam), karena beberapa metode pada masing-masing seperti penciptaan rapport, peranan klien dan arah hubungan atau pendekatan, kesemuanya di pakai oleh keduanya. Black (dlam) mengemukakan bahwa beberapa metode  yang universal dan esensial pada psikoterapi seperti rapport, menerima dan menghargai hakikat dan martabat pasien, kulaitas hubungan dengan pembatasan- pembatasannya. Semua bisa di pakai dalam konseling.
Perbedaan konselling dan psikoterapi menurut Thompson & Rudolf
a.       Konselingng untuk
1.      Klien
2.      Gangguan yang kurang serius
3.      Masalah jabatan, pendidikan
4.      Berhubungan dengan pencegahan
5.      Linkungan pendidikan dan nonmedis
6.      Berhubungan denga kesadaran
7.      Metode pendidikan
b.      Psikoterapi untuk
1.      Pasien
2.      Gangguan yang serius
3.      Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
4.      Berhubungan dengan penyembuhan
5.      Lingkungan medis
6.      Berhubungan dengan ketidak kesadaran
7.      Metode penyembuhan


Daftar Pustaka : 
Gunarsa, Singgih, D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Cet.7. Jakarta: Gunung Mulia 
Kukuh Jumi Adi . 2013. Esensial Konseling: Pendekatan Traint and Factor dan Client Centered. Yogyakarta: Garudawacha.