BAB
V
Mengendalikan
Fungsi Manajemen
·
Pengertian
Mengendalikan (controlling )
Pengertian mengendalikan menurut para
tokoh sebagai berikut :
# MULYADI, 2007 mengendalikan adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui
perilaku yang diharapkan.
# INDRA BASTIAN, 2006 mengendalikan merupakan tahap penentu keberhasilan manajemen
# SANERYA HENDRAWAN mengendalikan merupakan siklus dengan proses yang terpantau
Mengendalikan
merupakan salah satu bagian dari manajemen. mengendalian dilakukan dengan
tujuan supaya apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik
sehingga dapat mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. mengendalian
memang merupakan salah satu tugas dari manager. Satu hal yang harus dipahami,
bahwa pengendalian dan pengawasan adalah berbeda karena pengawasan merupakan
bagian dari pengendalian. Bila pengendalian dilakkan dengan disertai pelurusan
(tindakan korektif), maka pengawasan adalah pemeriksaan di lapangan yang
dilakukan pada periode tertentu secara berulang kali.
Langkah-langkah dalam
kontrol
Mochler
dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan empat langkah dalam proses
pengendalian, yaitu sebagai berikut:
1)
Menentukan standar dan metode yang
digunakan untuk mengukur prestasi.
2)
Mengukur prestasi kerja.
3)
Menganalisis apakah prestasi kerja
memenuhi syarat.
4)
Mengambil tindakan korek
·
Langkah-langkah
dalam Kontrol
Stoner
James, A. F. dan Wankel, Charles (1988) mengelompokkan jenis-jenis metode
pengendalian dalam empat jenis, yaitu:
Pengendalian
Pra-Tindakan (pre-action control). Menurut konsep pengendalian, suatu tindakan
bias diambil bila sumberdaya manusia, bahan dan keuangan diseleksi dan tersedia
dalam jenis, jumlah dan mutu yang tepat.
Pengendalian
Kemudi (Steering Control) atau Pengawasan Umpan Maju (Freeforward Control). Metode
ini dibentuk untuk mendeteksi penyimpangan dari beberapa standar atau tujuan
tertentu dan memungkinkan pengambilan tindakan koreksi di depan. Bila pemimpin
melihat adanya penyimpangan dia dimungkinkan untuk melakukan koreksi, sekalipun
kegiatan belum selesai dilakukan. Pengendalian ini efektif bila pemimpin pada
waktu yang tepat dapat memperoleh informasi yang akurat.
Pengendalian Secara Skrining atau Pengendalian
Ya/Tidak (Screening or Yes/No Control). Metode ini sangat luas digunakan karena
mampu melakukan penelitian ganda, ketika pengmanan terhadap resiko tindakan
manajer sangat diperhatikan. Metode ini fungsional bila prosedur dan
syarat-syarat tertentu disepakati sebelum melakukan kegiatan.
Pengendalian
Purna-Karya (Post-Action Control). Metode pengendalian digunakan untuk melihat
adanya penyimpangan arah dan tujuan perusahaan setelah kegiatan selesai.
Pengendalian ini hamper mirip dengan evaluasi yang waktu pelaks
Mockler
(1984) membagi pengawasan dalam 4 langkah yaitu :
1. Menetapkan standar dan Metode Mengukur
Prestasi Kerja
Standar
yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni
titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur
prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang
perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap
langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
2. Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja
Pengukuran
prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga
penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui
lebih dahulu.
3. Menetapkan Apakah Prestasi Kerja
Sesuai dengan Standar
Yaitu
dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah
ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa
segala sesuatunya beada dalam kendali.
4. Mengambil Tindakan Korektif
Proses
pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan
penyimpangan yang terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka
pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah
mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh
individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.
·
Tipe
– tipe Control
1)
Pengendalian karyawan (Personal
control).
Pengendalian
ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan pegawai,
apakah pegawai bekerja sesuai dengan perintah, rencana, tata kerja, absensi
pegawai dan lain-lain.
2)
pengendalian keuangan (financial
control)
Pengendalian
ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut keuangan,tentang pemasukan dan
pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan termasuk pengendalian anggaranya.
3)
.pengendalian produksi (Production
control).
Yaitu
pengendalian yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi
yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.
4)
Pengendalian waktu (Time control)
Pengendalian
ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan
suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
5)
pengendalian teknis (Technical control)
Pengendalian
ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan
tindakan dan teknis pelaksanaan.
6)
Pengendalian kebijaksanaan (Policy
control).
pengendalian
ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi
telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan.
7)
pengendalian penjualan (Sales control)
Pengendalian
ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai
rencana yang ditentukan.
8)
Pengendalian inventaris (inventory
control)
Pengendalian
ini ditujukan untuk mengetahui apakah inventaris perusahaan masih ada semuanya
atau ada yang hilang.
9)
Pengendalian pemeliharaan (maintenance
control)
Pengendalian
ini ditujukan untuk mengetahui apakah semua inventaris perusahaan dan kantor
terprlihara atau tidak,dan mengetahui kerusakan. reksi itu harus dikenakan.
·
Kontrol
Proses Manajemen
- Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
- Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
- Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.
- Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Rencana
juga perlu dinilai ulang dan dianalisis kembali,apakah sudah benar-benar
realistis atau tidak.jika belum benar atau realistis maka rencana itu harus
diperbaiki.
DAFTAR
PUSTAKA :