Rabu, 03 April 2013

Kesehatan Mental


·         Konsep Sehat Dimensi
Pengertian dari sehat adalah  suatu kondisi yang bebas dari berbagai jenis penyakit baik secara fisik, mental, maupun sosial. Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal, sehat dapat dikatakan, sutatu kondisi normal (baik) secara emosi , intelektual, sosial, fisik, dan spiritual. Dari pernyataan diatas sudah bisa didapat tentang dimensi sehat, berikut pemahamannya :
1.      Emosi
Orang yang sehat secara emosi dapat terlihat dari kestabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih atau senang) secara tidak berlebihan. Mampu mendidiplikan diri.
2.      Intelektual
Orang yang sehat  secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.
3.      Sosial
Menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain mengarah ke sehat seseorang.  Dan belajar cara untuk berhubungan baik dengan orang lain.
4.      Fisik
Di katakana sehat apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
5.      Spiritual
Di katakana sehat secara spiritual adalah mereka yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka Secara rohani dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional.

  • ·         Teori Perkembangan Kepribadian
1.      Erikson
Menurut Erikson perkembangan berlangsung melalui delapan tahap. Empat tahap yang pertama terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak, tahap kelima pada masa adolesen, dan ketiga tahap yang terakhir pada tahun-tahun dewasa dan usia tua.
1.      Kepercayaan Dasar versus Kecurigaan Dasar
2.      Otonomi versus Perasaan Malu dan Keragu-raguan
3.      Inisiatif versus Kesalahan
4.      Kerajinan versus Interioritas
5.      Identitas versus Kekacauan Identitas
6.      Keintiman versus Isolasi
7.      Generativitas versus Stagnasi
8.      Integritas versus Keputusasaan

2.      Freud
Menurut Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen, ketiga unsur kepribadian itu di kenal sebagai id, ego, dan super ego yang bekerja sama untukmenciptakan perilaku manusia.
Id  merupakan satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku nalurian dan primitive. Menurut Freud, id adalah sumber segala energy psikis sehingga komponen utama kepribadian.
Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organism memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif.
Superego adalah perwujudan internal dan nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat sebagaimana diterangkan orangtua kepada anak, dan dilaksanakan dengan cara memberinya hadiah-hadiah atau hukuman-hukuman.
Menurut Freud fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis yang disebut libido. Libido insting kehidupan yang bersifat seksual yang ada sejak manusia lahir. Ada 6 fase yang membagi perkembangan manusia menurut Freud:

Fase oral (0-1 tahun) : Disini anak mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dengan berorientasi pada mulut. Kontak sosial lebih bersifat fisik seperti menyusui. Peran sosial biasanya dipegang oleh ibu.
Fase anal (1–3 tahun) : Pada fase ini kenikmatan berpusat didaerah anus, seperti saat buang air besar. Inilah saat untuk mengajarkan disiplin pada anak.
Fase falik (3–5 tahun) : Pusat kepuasan pada fase ini adalah alat kelamin. Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan perempuan, dan biasanya difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki terjadi Oedipus Kompleks atau gairah seksual.
Peride laten (5–12 tahun) : Meupakan masa tenang dimana anak mulai mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba menekan rasa takut dan cemas. Anak mulai mencari fugur ideal saat ia dewasa, homoseksual alami mulai bisa terlihat pada masa ini.
Fase genital ( > 12 tahun ) : Tahap kematangan pada alat reproduksi, pusat kepuasaan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai diarahkan untuk hubungan heteroseksual. Dan mulai merasakan cinta kepada lawan jenis.
3.      Gordon W. Allport
Menurut  Gordon  W. Allport,  kepribadian  adalah sesuatu  yang
unik dan dimiliki  masing-masing  pribadi. Ia mengatakan  bahwa
manusia   itu  dipengaruhi  oleh  kesadarannya  yang  meliputi  3 komponen berikut :
1. Dynamic Organization
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan perubahan.
2. Psychophysical
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat namun kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
3. Determine
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep namun ia dapat mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Sturuktur Kepribadian

1. Sifat (Trait)
Di dalam kepribadian terdapat sifat dasar yakni : (Nyata, Berkembang, Fleksibel, Empirik dan Kemandirian yang relatif). Nah dari 5 sifat dasar ini, terdapat sifat umum dan sifat khusus yang berkembang pada tiap-tipa sifat dasar.
2. Traits-Habit-Atitud
Dalam struktur ini, dinyatkan bahwa kepribadian dapat dibentuk karena sifat dasar, kebiasaan, sikap dalam menghadapi sesuatu, dan kategori nomotetik
3. Trait dan Konsistensi Pribadi
Stuktur ini mengarah pada praktikum stimulus-respon. dia membagi atas 3 trait didalamnya. yaitu (gregorius=suka berteman);(shyness=pemalu) dan (self esteem=kepercayaan diri).
4. Propium
Naaahh, propium ini adalah struktur yang membahas tentang perkembangan baik itu dalam emosi, kecakapan individu, kemampuan persepsi dan tujuan hidup seseorang. Perkembangannya sama dengan perkembangan sigmund freud, ia membaginya dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital.
5. Motivasi
Kekuatan dari stuktur notivasi dalam pribadi menurut Gordon allport berbeda dengan yang lain, dimana ia mengatakan bahwa yang paling menunjang dala motivasi ialah kemampuan kognitif dan perencanaan hidup. Dari dua hal itu, ia mampu membentuk motivasi dalam dirinya karena ia telah memiliki kemampuan kognitif dan perencanaan.
6. Otonomi Fungsional
Otonomi fungsional adalah struktur yang membahas tentang keanekaragaman pribadi. Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada yang suka Melukis? itulah yang disebut dengan keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita tinggal di lingkungan yang banyak pemain bola, maka kita akan ikut juga untuk bermain bola, sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk dari kesadaran akan target yang kita inginkan.

 Referensi :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pendekatan-kesehatan-mental/ 
Feist ,Jess & Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian (bagian 1).  Jakarta : Salemba Humanika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar