·
Konsep Sehat Dimensi
Pengertian
dari sehat adalah suatu kondisi yang
bebas dari berbagai jenis penyakit baik secara fisik, mental, maupun sosial. Istilah
sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu
dapat bekerja secara normal, sehat dapat dikatakan, sutatu kondisi normal
(baik) secara emosi , intelektual, sosial, fisik, dan spiritual. Dari
pernyataan diatas sudah bisa didapat tentang dimensi sehat, berikut
pemahamannya :
1. Emosi
Orang yang sehat secara emosi dapat
terlihat dari kestabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan
perasaan (marah, sedih atau senang) secara tidak berlebihan. Mampu
mendidiplikan diri.
2. Intelektual
Orang yang sehat secara intelektual yaitu jika seseorang
memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki
nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.
3. Sosial
Menjaga hubungan yang sehat dengan orang
lain mengarah ke sehat seseorang. Dan belajar
cara untuk berhubungan baik dengan orang lain.
4. Fisik
Di katakana sehat apabila sesorang tidak
merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif
tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami
gangguan.
5. Spiritual
Di katakana sehat secara spiritual
adalah mereka yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka
Secara rohani dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau
bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional.
- · Teori Perkembangan Kepribadian
1. Erikson
Menurut Erikson perkembangan berlangsung
melalui delapan tahap. Empat tahap yang pertama terjadi pada masa bayi dan masa
kanak-kanak, tahap kelima pada masa adolesen, dan ketiga tahap yang terakhir
pada tahun-tahun dewasa dan usia tua.
1.
Kepercayaan Dasar versus Kecurigaan Dasar
2.
Otonomi versus Perasaan Malu dan Keragu-raguan
3.
Inisiatif versus Kesalahan
4.
Kerajinan versus Interioritas
5. Identitas versus Kekacauan Identitas
6.
Keintiman versus Isolasi
7.
Generativitas versus Stagnasi
8.
Integritas versus Keputusasaan
2. Freud
Menurut Freud, kepribadian terdiri dari
tiga elemen, ketiga unsur kepribadian itu di kenal sebagai id, ego, dan super
ego yang bekerja sama untukmenciptakan perilaku manusia.
Id merupakan satu-satunya komponen kepribadian
yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari
perilaku nalurian dan primitive. Menurut Freud, id adalah sumber segala energy
psikis sehingga komponen utama kepribadian.
Ego
timbul karena kebutuhan-kebutuhan organism memerlukan transaksi-transaksi yang
sesuai dengan dunia kenyataan objektif.
Superego
adalah perwujudan internal dan nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat
sebagaimana diterangkan orangtua kepada anak, dan dilaksanakan dengan cara
memberinya hadiah-hadiah atau hukuman-hukuman.
Menurut Freud fase-fase perkembangan
individu didorong oleh energi psikis yang disebut libido. Libido insting
kehidupan yang bersifat seksual yang ada sejak manusia lahir. Ada 6 fase yang
membagi perkembangan manusia menurut Freud:
Fase
oral (0-1 tahun) : Disini anak mendapatkan kenikmatan
dan kepuasan dengan berorientasi pada mulut. Kontak sosial lebih bersifat fisik
seperti menyusui. Peran sosial biasanya dipegang oleh ibu.
Fase
anal (1–3 tahun) : Pada fase ini kenikmatan berpusat
didaerah anus, seperti saat buang air besar. Inilah saat untuk mengajarkan
disiplin pada anak.
Fase
falik (3–5 tahun) : Pusat kepuasan pada fase ini adalah
alat kelamin. Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan
perempuan, dan biasanya difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki
terjadi Oedipus Kompleks atau gairah seksual.
Peride
laten (5–12 tahun) : Meupakan masa tenang dimana anak
mulai mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba
menekan rasa takut dan cemas. Anak mulai mencari fugur ideal saat ia dewasa,
homoseksual alami mulai bisa terlihat pada masa ini.
Fase
genital ( > 12 tahun ) : Tahap kematangan pada alat
reproduksi, pusat kepuasaan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai
diarahkan untuk hubungan heteroseksual. Dan mulai merasakan cinta kepada lawan
jenis.
3. Gordon
W. Allport
Menurut
Gordon W. Allport, kepribadian
adalah sesuatu yang
unik dan dimiliki masing-masing
pribadi. Ia mengatakan bahwa
manusia
itu dipengaruhi oleh
kesadarannya yang meliputi
3 komponen berikut :
1. Dynamic Organization
Komponen ini menyatakan bahwa
kepribadian itu mengalami perkembangan dan perubahan.
2. Psychophysical
Komponen
ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat namun
kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan.
3. Determine
Komponen
ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep namun ia dapat
mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Sturuktur
Kepribadian
1. Sifat (Trait)
Di dalam kepribadian terdapat sifat
dasar yakni : (Nyata, Berkembang, Fleksibel, Empirik dan Kemandirian yang
relatif). Nah dari 5 sifat dasar ini, terdapat sifat umum dan sifat khusus yang
berkembang pada tiap-tipa sifat dasar.
2. Traits-Habit-Atitud
Dalam struktur ini, dinyatkan bahwa
kepribadian dapat dibentuk karena sifat dasar, kebiasaan, sikap dalam
menghadapi sesuatu, dan kategori nomotetik
3. Trait dan Konsistensi Pribadi
Stuktur ini mengarah pada praktikum
stimulus-respon. dia membagi atas 3 trait didalamnya. yaitu (gregorius=suka
berteman);(shyness=pemalu) dan (self esteem=kepercayaan diri).
4. Propium
Naaahh, propium ini adalah struktur yang
membahas tentang perkembangan baik itu dalam emosi, kecakapan individu,
kemampuan persepsi dan tujuan hidup seseorang. Perkembangannya sama dengan
perkembangan sigmund freud, ia membaginya dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal,
Phalic, Laten dan Genital.
5. Motivasi
Kekuatan dari stuktur notivasi dalam
pribadi menurut Gordon allport berbeda dengan yang lain, dimana ia mengatakan
bahwa yang paling menunjang dala motivasi ialah kemampuan kognitif dan
perencanaan hidup. Dari dua hal itu, ia mampu membentuk motivasi dalam dirinya
karena ia telah memiliki kemampuan kognitif dan perencanaan.
6. Otonomi Fungsional
Otonomi fungsional adalah struktur yang membahas
tentang keanekaragaman pribadi. Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada yang
suka Melukis? itulah yang disebut dengan keanekaragaman pribadi yang dibagi
dalam dua tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan adalah struktur
yang terbentuk dari keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita tinggal di
lingkungan yang banyak pemain bola, maka kita akan ikut juga untuk bermain
bola, sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk dari kesadaran akan target
yang kita inginkan.
Referensi :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pendekatan-kesehatan-mental/
Feist
,Jess & Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian (bagian 1). Jakarta : Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar