BAB II
Perencanaan Penerapan Manajemen
A.
Perencanaan
(planning)
Perencana merupakan proses awal
dimana manajemen memutuskan tujuan dan
cara pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam
kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan fungsi-fungsi
manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebut sebenarnya hanya merupakan pelaksanaan
dari hasil sebuah perencanaan. jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer
yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan
pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang
dilakukan atau yang diusulkan dalam pembuatan perencanaan.
·
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat
menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :
1. Tindakan apa yang harus
dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut
harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut
dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut
dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan
tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan
tindakan tersebut.
B.
Langkah – langkah dalam menyusun perencanaan yaitu
:
1.
Perencanaan dilihat dari jangka waktu
berlakunya rencana
Rencana Jangka Panjang (long term
planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 10-25 tahu, Rencana Jangka Menengah (medium range
planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 5-7 tahun.
2.
Perencanaan dilihat dari tingkatannya
Rencana Induk (masterplan), adalah
perencanaan yang menitik beratkan uraian kebijakan organisasi. Rencana ini
mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yang luas. Rencana
Operasional (operational planning) adalah perencanaan yang lebih menitik
beratkan pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program. Rencana
Harian (day to day planning) adalah perencanaan harian yang bersifat rutin
3.
Perencanaan ditinjau dari ruang
lingkupnya
Rencana Strategis (strategic
planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang kebijakan tujuan
jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model perencanaan ini sulit
untuk dirubah. Rencana Taktis (tatical planning) adalah rencana yang berisi
uraian yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya,
asalkan tujuan tidak berubah. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah
rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap. Rencana
Terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandung uraian yang
menyeluruh bersifat terpadu.
·
Tujuan Perencanaan
1
Untuk memberikan pengarahan baik untuk
manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama,
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana,
departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien
2
untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika
seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan,
meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun
rencana untuk menghadapinya.
3
untuk meminimalisir pemborosan. Dengan
kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan
mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam
perusahaan.
4
untuk menetapkan tujuan dan standar yang
digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan
pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer
tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar